Limo | https://jurnaldepok.buzz
Panitia pembangunan Jalan Tambora Limo mulai memeroses perbaikan Jalan Tambora dan saluran air (Drainase) disisi ruas jalan pasalnya saat ini kondisi ruas jalan yang menghubungkan akses jalan raya Limo menuju wilayah permukiman warga di RW 15 dan RW 05 Kelurahan Limo sudah mengalami kerusakan sehingga mengganggu kenyamanan dan keamanan aktivitas berkendaraan dan berpotensi memicu terjadinya kecelakaan khususnya bagi pengendara roda dua.
Ketua panitia pembangunan Jalan Tambora Limo, Yacob Tulam Saragih mengatakan, selain bidang jalan yang telah berlubang, kondisi saluran air dan gorong gorong air dibawah permukaan bidang jalan kini juga mengalami kerusakan sehingga harus segera diperbaiki.
Dikatakannya, pembangunan jalan Tambora sebelumnya pernah dilaksanakan secara bertahap pada tahun 2015 hingga 2018 dan setelah dibangunan ruas jalan tersebut banyak digunakan oleh warga Tambora sebagai akses utama transportasi dari dan menuju ruas jalan raya Limo.
“Pada tahun 2015 kami memulai tahapan pembangunan dengan mengoptimalkan sumbangan dana dari masyarakat, perlu diketahui proses pembangunan jalan Tambora saat itu kami bagi dalam empat tahapan dan selesai pada tahun 2018 kemudian diresmikan oleh tokoh sepuh bapak Haji Sahir saat itu,” papar Yacob T. Saragih.
Dikatakannya, pembangunan jalan Tambora saat itu menghabiskan total dana lebih dari Rp 154 juta yang murni berasal dari sumbangan masyarakat.
“Kami sudah ukur panjang jalan yang akan kami perbaiki mencapai 810 meter dengan lebar 4,5 meter plus drainase kiri kanan jalan masing masing 60 sentimeter, pembangunan tahap lima akan segera kami laksanakan,” ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan kesepakatan semua warga, mulai saat ini ruas jalan Tambora akan dipasang Portal guna membatasi jenis kendaraan yang melintas agar ruas jalan tidak cepat rusak.
“Warga sudah sepakat di gerbang masuk jalan Tambora dipasang Portal sehingga kendaraan bertonase berat tidak bisa masuk, kebijakan ini penting diberlakukan agar konstruksi jalan memiliki daya tahan maksimal dan tidak cepat rusak,” imbuhnya.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Limo, Mahyudin Kadus meminta kepada para pengguna jalan agar mematuhi larangan masuk bagi kendaraan bertonase tinggi minimal selama proses perbaikan jalan Tambora sedang berlangsung.
“Kami minta agar kendaraan bertonase besar untuk tidak melintas di jalan Tambora sebab bahu jalan yang dibangun oleh warga pada tahun 2015 sampai tahun 2018 sebagian besar nyaris ambrol dan harus segera diperbaiki,” pintanya. n Asti Ediawan